Add caption |
“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (Qur’an surat Ar-Ra’d ayat 11).
Tak lepas dari bunyi ayat diatas coba renugkan dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Tuntutan hidup dan keadaan ekonomi yang sulit membuat seorang harus mengambil suatu keputusan yang sangat berat. Di mana mungkin keputusan ini sangat bertolak belakang dengan kehidupan yang sebenarnya. Belom lagi pro dan kontra dari keluarga yang mengetahuinya, masyarakat luas umumnya, khususnya mungkin dilingkungan sekitar sendiri.
Pasalnya keputusan ini bisa menyebabkan cibiran yang tak sedap, cacian dan makian serta hinaan. Karena keputusan yang di ambil ini, boleh dibilang ada hubungannya dengan dunia malam yang penuh glamour dan juga seks bebas. Walau pun di pandang sebelah dari sebagian orang yang melihatnya, keputusan ini adalah demi tekad dan perjuangan hidup. Mereka hanya bisa menilai dan melihat dari sisi luarnya saja, tidak sesuai dengan fakta yang ada. Boleh di bilang memang faktanya ada dan banyak yang terjerumus ke dalam lembah hitam.
Ingin mendapat pekerjaan yang halal di jaman sekarang amat lah sulit. Dapat pekerjaan enak di sebuah perusahaan sedang semangat-semangatnya putus kontrak. Dan seterusnya begitu. Hingga ingin melamar kembali kesana kemari di tolak karena faktor usia.
Beban hidup dan pikiran semakin bertambah berat, dimana harus menafkahi anak dan isteri. Mau dikasih makan apa mereka, sementara masih menganggur. Itu mungkin sebagian beban hidup yang dirasakan bagi mereka yang telah berkeluarga. Lain halnya dengan mereka yang masih single. Di awal-awal masih bisa bekerja, mereka boros, menghamburkan-hamburkan uang, foya-foya tanpa memikirkan kedepannya, begitu habis kontrak masa kerja. Mereka akan kebingungan, bingung harus segera menikah karena sudah waktunya, sedangkan pekerjaan belom tetap, Pemasukan tak ada.
Berat memang rasanya untuk mengambil keputusan ini. Mencari pekerjaan ke sana kemari tak kunjung juga dapat. Ijasah hanya sekedar tamatan Sekolah Dasar (SD) paling tinggi SLTA. Relasi tak ada, skill tak punya. Ada tawaran pekerjaan haru s dengan syarat. Harus mengeluarkan uang dulu yang jumlahnya tidak sedkit antara 1-3 Juta. Mau cari kerja malah harus bayar. Semakin berat rasanya beban hidup ini hingga membuat keputus asaan.
Untuk mengurangi sedikit beban ini, coba mengikuti beberapa kegiatan rohani dari masjid ke masjid. Agar jiwa dan pikiran ini menjadi tenang, tentram, dan damai. Sekali-sekali jika ada kesempatan tanya jawab dimanfaatkan untuk bertanya. Sekalian curhat seputar masalah yang di hadapi. Tapi, itu semua ternyata tidak bisa memecahkan masalah yang di hadapi. Semua jawaban hanya sedikit sumbang saran dan nasehat belaka. Dan intinya kembali kepada diri sendiri.
Tekad ini sudah bulat, tak ada jalan lain walau bertentangan dengan agama dan di pandang hina. Demi menyambung hidup, dan sesuap nasi asal halal rela menjalankan profesi ini. Tapi, hati jiwa dan raga tetaplah seorang yang mempunyai pendirian kuat. Asal tetap di jalan-Nya, Tuhan Maha Mengetahui apa yang mereka tidak ketahui, Dia Maha Pemurah dan Pengampun. Menjalankan profesi “Seorang Waria” mungkin lebih baik di banding harus mengemis dan berpangku tangan. (Foto hanya ilustrasi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar